andalasonline-Sergai | Petani Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) khususnya di Desa Pematang Terang, Kecamatan Tanjung Beringin, mengeluhkan mahalnya harga pupuk dan obat-obatan untuk mereka bercocok tanam padi.
Para petani berharap kepada Darma Wijaya dan Adlin Tambunan (DAMBAAN) jika kelak terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sergai pada Pilkada 2020, dapat memberi solusi mengatasi keresahan petani.
Rosmita Br Simamora salah seorang petani di Dusun III, Desa Pematang Terang menyebutkan sebagian besar warga di desanya bermata pencaharian sebagai petani.
Namun saat ini mereka mengeluh karena pengeluaran atau modal untuk mereka bercocok tanam padi semakin besar. Hal ini karena mereka sangat sulit mendapatkan pupuk subsidi ditambah lagi dengan mahalnya harga obat-obatan untuk tanaman.
“Masyarakat (petani) banyak yang resah, racun mahal, pupuk mahal harga jual padi setelah panen murah. Kami minta harga pupuk itu jangan dinaikkan,” keluh Rosmita Br Simamora kepada tim DAMBAAN yang melakukan kunjungan ke Desa Pematang Terang belum lama ini.
Ia menyebutkan saat ini harga pupuk perangsang buah padi mencapai Rp200 ribu untuk penggunaan 15 liter air.
“Harga racun hama ada yang Rp100 ribu, ada yang Rp80 ribu, tergantung kualitasnya,” kata Rosmita.
Belum lagi persoalan akses jalan di kampungnya yang rusak, yang menurutnya turut memengaruhi harga melangsir padi ke jalan utama desa menjadi mahal.
Karenanya, ia menginginkan jalan dari persawahan menuju kota Kecamatan Tanjung Beringin dibuat mulus.
“(Upah) Melansir padi dari sawah ke jalan utama ini ada Rp20.000 per goni, ada yang sampai Rp30.000 per goni, jadi cemana lah kami petani ini untungnya,” ungkap Rosmita.
Ia mengaku berharap ke Darma Wijaya dan Adlin Tambunan untuk memberi solusi permasalahan ini. “Harapan kami, ada perubahan nantinya setelah Bupati baru terpilih,” katanya. (YN/rel)